10 Ide Desain Ruang Tamu Minimalis yang Nyaman dan Estetik
Oktober 25, 2024
Bekisting adalah salah satu aspek penting yang tidak boleh terlewatkan dalam konstruksi bangunan. Sebab, keberadaannya dapat menunjang pembentukan pondasi dan dinding.
Nah, agar proses renovasi rumah Anda dapat berjalan dengan lancar, pahami dulu serba-serbi bekisting di artikel ini. Mulai dari pengertian hingga jenis-jenisnya, semua disajikan secara ringkas dan lengkap.
Bagi orang awam, pertanyaan mengenai “apa itu bekisting” tentu tidak familiar. Padahal, keberadaannya sangat penting dalam proses konstruksi segala jenis bangunan. Baik gedung-gedung komersial maupun rumah tinggal, semuanya menggunakan bekisting.
Singkatnya, bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan untuk membentuk beton. Bekisting akan menampung pengecoran material yang terdiri dari pasir, semen, dan kerikil sesuai komposisi yang ditentukan.
Dengan bekisting, beton bisa dibentuk sesuai keinginan dan kebutuhan Anda. Komposisi campuran material yang ditampung oleh bekisting bisa berbeda tergantung bagian yang dikerjakan.
Contohnya, komposisi bahan cor untuk pondasi dan dinding tentu berbeda. Demikian pula dengan bentuk dan ukurannya. Semuanya diperhitungkan secara presisi untuk menghasilkan bangunan yang kokoh dan tahan lama.
Bagaimana jadinya jika tidak ada bekisting? Tentu saja proses konstruksi tidak akan selesai karena beton tidak bisa tercetak sempurna. Maka dari itu, Anda tidak boleh melewatkan penggunaannya dalam proses konstruksi.
Adapun pemasangan bekisting dilakukan secara bertahap sesuai rencana konstruksi. Misalnya, dimulai dengan pencetakan pondasi terlebih dahulu. Setelah pondasi tercetak sempurna, maka beralih ke bagian lain dan begitu seterusnya.
Anda bisa melihat contohnya saat melewati lokasi konstruksi bangunan. Bekisting biasanya dipasang setelah rangka besi, kemudian dilepas ketika beton sudah tercetak sempurna atau terbentuk sesuai rencana konstruksi.
Fungsi bekisting adalah membentuk beton agar sesuai dengan desain bangunannya.
Tapi, ada kegunaan lain di balik pemasangan bekisting. Para tukang menggunakannya sebagai acuan sementara ketika beton belum terbentuk dengan sempurna. Dengan begitu, bekisting dapat menjadi pijakan sembari para tukang memproses bagian lainnya.
Seberapa banyak bekisting yang harus dipasang tentu bergantung dengan rencana konstruksi. Misalnya, kontraktor yang paham cara menghitung volume pondasi tentu akan menentukan jumlah bekisting berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya.
Setelah memahami pengertian bekisting, kini saatnya bagi Anda untuk mengetahui ragam jenis bekisting yang digunakan dalam konstruksi bangunan. Simak penjelasan berikut:
Bekisting kayu berbentuk balok adalah jenis yang sering digunakan, khususnya untuk bangunan rumah.
Kalau Anda ingin biaya membangun rumah yang murah, maka bekisting kayu adalah pilihan tepat.
Bekisting ini harganya jauh lebih murah dibandingkan jenis lainnya. Sebab, material kayu melimpah dan tidak susah ditemukan.
Agar memperoleh hasil yang terbaik, idealnya Anda menggunakan kayu dengan kualitas yang terbaik pula. Selanjutnya, balok-balok kayu akan dipasang sampai beton sudah terbentuk sempurna atau benar-benar kering.
Sayangnya, bekisting kayu hanya bisa digunakan sekali saja. Dengan kata lain, Anda harus menggunakan balok kayu baru untuk mencetak beton di seluruh bagian rumah.
Walaupun harganya paling murah, tetap saja Anda harus merogoh kocek lumayan untuk membeli banyak bekisting sekaligus.
Berbeda dari bekisting kayu yang hanya dapat digunakan sekali saja, bekisting fiberglass bisa digunakan berulang kali. Selain itu, jenis ini juga tahan air dan membuatnya cocok untuk konstruksi bawah tanah.
Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, biasanya para kontraktor lebih menyukai bekisting fiberglass daripada kayu.
Pengaplikasiannya kurang lebih sama dengan bekisting kayu. Yakni dipasang pada bagian-bagian yang memerlukan beton, lalu dilepas satu per satu ketika beton sudah mengeras.
Tapi, harganya berbeda dengan bekisting kayu, ya! Keunggulan yang dimiliki oleh bekisting fiberglass membuat harganya lebih mahal daripada kayu. Selama Anda memiliki budget yang cukup, maka gunakan saja jenis fiberglass untuk proses yang lebih maksimal.
Jenis selanjutnya adalah bekisting besi baja atau biasa disebut knock down. Adapun sebutan ini muncul berkat proses bongkar pasang yang mudah. Dengan begitu, proses konstruksi dapat berjalan dengan lebih cepat.
Selain kemudahan dalam penggunaan, bekisting knock down juga jauh lebih awet daripada bekisting kayu. Jenis ini juga dapat digunakan berulang kali seperti halnya fiberglass.
Tapi, bekisting ini tidak cocok kalau Anda ingin membangun rumah dengan biaya 20 juta. Sebab, harga material baja jauh lebih mahal, yakni bisa 10 kali lipat dari harga bekisting kayu.
Maka dari itu, bekisting knock down biasanya digunakan dalam proyek-proyek berskala besar. Contohnya seperti gedung-gedung mall atau rumah sakit.
Selain itu, bekisting knock down juga punya kekurangan, yakni tidak bisa digunakan untuk mencetak sesuka hati. Bekisting ini hanya dapat digunakan untuk mencetak bentuk dan ukuran tertentu, seperti kanstin beton, saluran buis beton, dan pagar beton panel.
Inilah jenis bekisting yang terakhir, yakni terbuat dari material aluminium. Secara prinsip, jenis ini memiliki kemiripan dengan bekisting knock down tetapi dengan harga yang lebih murah.
Tidak hanya itu, bekisting aluminium cenderung lebih rapi dan halus. Sayangnya, jenis bekisting ini masih belum familiar bagi masyarakat Indonesia sehingga belum banyak yang menggunakannya dalam proses konstruksi.
Kalau Anda tidak ingin menggunakan material kayu tapi menginginkan hasil yang sama seperti bekisting knock down, maka gunakanlah bekisting aluminium. Anda akan memperoleh hasil cetakan yang bagus tapi dengan harga yang jauh lebih murah.
Sekarang Anda sudah mengetahui bahwa bekisting adalah aspek penting dalam konstruksi rumah. Tanpa bekisting, rangka beton tidak akan bisa terbentuk dan rumah Anda tidak akan pernah selesai dibangun.
Penggunaannya ditujukan untuk membentuk beton pada bagian-bagian tertentu. Contohnya seperti pondasi, kolom, dan dinding. Sebelum memasangnya, Anda bisa memilih salah satu dari empat jenis bekisting yang diulas dalam artikel ini.
Kalau Anda menginginkan bekisting dengan harga murah meriah, maka gunakanlah bekisting kayu. Tapi, bekisting kayu cenderung tidak awet dan hanya dapat digunakan sekali saja. Setiap kali mencetak beton, Anda harus menggunakan balok kayu yang baru.
Nah, kalau Anda ingin bekisting yang lebih tahan lama dan bisa digunakan berkali-kali, maka tersedia jenis besi baja (knock down), fiberglass, dan alumunium. Tapi, harga bekisting knock down cenderung lebih mahal dibandingkan jenis-jenis lainnya.
Bekisting mana pun yang Anda pilih, masih ada proses lainnya yang perlu Anda ketahui. Maka dari itu, stay tune di blog Renov8 untuk berbagai informasi menarik lainnya seputar renovasi rumah!