Catat! Tinggi Plafon Rumah yang Ideal agar Terasa Luas dan Tidak Panas
Agustus 6, 2024

Setiap rumah sebaiknya memiliki tinggi plafon ideal. Sebab, tinggi plafon yang tepat bisa membuat rumah terasa lebih luas dan tidak terasa panas.

Tapi, berapakah tinggi plafon yang ideal? Jangan sampai salah hitung! Terutama saat renovasi rumah, karena bisa berdampak pada kenyamanan rumah yang Anda huni.

Di artikel ini, kami menjelaskan standar tinggi hingga hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan ketinggian plafon. Simak informasi selengkapnya, yuk!  

Berapa Tinggi Plafon Rumah yang Ideal?

Minimal tinggi lantai ke plafon adalah 2,4 meter agar rumah tidak terasa panas dan sesak. Tapi, di Indonesia biasanya tinggi plafon terbagi menjadi 2 kategori, yakni area panas dan dingin. 

Standar tinggi plafon rumah di area panas berkisar antara 2,8 m-3,2 m agar sirkulasi udara lebih maksimal. Jadi, panas tidak terperangkap di dalam rumah dan udara dari luar bisa masuk dengan lebih leluasa. 

Sebaliknya, rumah di area dingin biasanya memiliki ketinggian plafon yang lebih rendah. Kisaran tinggi 2,4 m-2,5 m diperlukan untuk menahan panas di dalam rumah agar penghuni tidak merasa kedinginan.

Cara Menghitung Tinggi Plafon yang Tepat

Salah menghitung tinggi plafon bisa membuat biaya membangun rumah Anda membengkak, lho. Sebab, kesalahan dalam konstruksi bisa berujung pada perombakan ulang yang tentunya memakan banyak waktu dan biaya.

Agar tidak keliru, ini adalah rumus untuk menghitung tinggi plafon rumah ideal:

Tinggi plafon = (Panjang ruangan + lebar ruangan) / 2

Untuk memahami rumus di atas, berikut adalah contohnya:

  • Misalkan ruangan kamar Anda memiliki panjang 6 m dan lebar 4 m
  • Maka, tinggi plafon idealnya adalah: (6 + 4) / 2 = 5 meter

Selain rumus ini, ada cara lain untuk menentukan ketinggian plafon. Gunakan tinggi badan Anda sebagai patokan, lalu tambahkan 76 cm, maka jadilah tinggi plafon minimal.

Namun cara pertama lebih ideal untuk digunakan. Cara kedua cenderung repot karena harus menentukan individu yang tinggi badannya digunakan sebagai acuan, sedangkan penghuni rumah lebih dari satu. 

Kalau Anda kurang yakin dengan hasil perhitungan sendiri, maka konsultasikan dengan arsitek yang menangani konstruksi rumah Anda atau penyedia jasa renovasi

Apa Saja yang Perlu Dipertimbangkan Saat Menentukan Tinggi Plafon?

Saat menentukan tinggi plafon rumah, ada berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

1. Iklim dan Cuaca

ilustrasi iklim dan cuaca sekitar rumah

Sesuaikan ketinggian plafon dengan iklim dan cuaca di kawasan tempat tinggal. Ingat, area panas cenderung menggunakan plafon tinggi dan area dingin menggunakan plafon rendah.

Contoh area panas adalah dataran rendah atau dekat pantai, sedangkan area dingin biasanya berlokasi di dataran tinggi seperti kawasan perbukitan atau pegunungan.

Apabila tertukar, maka efeknya tentu adalah ketidaknyamanan dan biaya listrik yang membengkak. 

Akhirnya, plafon tinggi di kawasan dingin mengharuskan penggunaan pemanas ruangan agar penghuni tidak kedinginan.

Dan sebaliknya, plafon rendah di kawasan tropis mengharuskan penggunaan AC atau pendingin ruangan lainnya untuk mengusir hawa panas.

2. Jenis Ruangan

ilustrasi ruangan keluarga

Kemudian, Anda perlu mempertimbangkan jenis atau fungsi ruangan juga. Contohnya, tinggi plafon rumah 4 meter lebih cocok untuk ruang tamu atau ruang keluarga karena memberikan kesan mewah dan elegan.

Sedangkan ketinggian yang lebih rendah cocok untuk plafon kamar tidur atau ruang makan. Di samping itu, kamar tidur atau ruang makan juga cenderung privat, tidak seperti ruang tamu/keluarga yang menampung banyak orang.

Plafon rendah juga biasanya digunakan untuk area privat lainnya seperti kamar mandi. Sedangkan dapur biasanya mengikuti ketinggian plafon ruang makan karena letaknya bersebelahan. 

Bagaimana dengan garasi atau gudang? Garasi umumnya menggunakan plafon rendah karena penghuni tidak menghabiskan banyak waktu di dalamnya.

Hal yang sama berlaku untuk gudang. Menimbang fungsinya yang hanya digunakan untuk menyimpan barang, Anda bisa menggunakan plafon rendah untuk ruangan ini.

3. Luas Ruangan 

ilustrasi luas kamar tidur

Ruangan berukuran luas dan difungsikan untuk menampung banyak orang lebih cocok menggunakan plafon tinggi. Sebaliknya, ruangan kecil lebih cocok menggunakan model plafon yang rendah dan minimalis.

Walaupun demikian, jangan lupa untuk menyesuaikan proporsinya. Kalau plafon terlalu rendah atau tinggi, keseimbangan visual dapat terganggu. 

4. Desain Ruangan

ilustrasi desain ruangan dengan plafon tinggi

Selain kenyamanan, tinggi plafon yang ideal akan membuat rumah terlihat lebih estetik. 

Jadi, sebisa mungkin Anda menyesuaikan ketinggian plafonnya dengan desain ruangan. 

Contohnya, rumah bergaya klasik atau mediterranean lebih cocok menggunakan plafon tinggi. Sebaliknya, plafon rendah digunakan untuk rumah berkonsep minimalis dan modern.

Selain ketinggian plafon, perhatikan juga aspek warna dan material yang dipilih untuk memaksimalkan estetika ruangan. Contohnya, ruangan berkonsep minimalis dan modern cenderung menggunakan warna monokrom dan material kayu.

5. Interior Ruangan 

ilustrasi interior ruangan dengan plafon tinggi

Masih terkait dengan estetika rumah, pertimbangkan juga kelengkapan yang akan ditempatkan saat merenovasi interior rumah. Kelengkapan yang dimaksud adalah ornamen yang mempercantik ruangan.

Kalau Anda menyukai ornamen-ornamen berukuran besar atau tinggi, maka gunakan plafon tinggi agar ruangan tetap terasa lega. Perhatikan juga jumlah dan jarak antar ornamen untuk memudahkan mobilitas di dalam ruangan.

Sebaliknya, plafon rendah lebih cocok dikombinasikan dengan ornamen berukuran kecil dan jumlahnya pun tidak banyak. Sesuaikan jumlahnya dengan luas ruangan agar tetap terasa lega walaupun plafonnya rendah.

Kesimpulan

Sekarang Anda sudah mengetahui berbagai informasi seputar tinggi plafon ideal. Kami telah mengupas tuntas standar ketinggian, rumus perhitungan, dan aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan.

Idealnya, ketinggian plafon minimal adalah 2,4 meter dari lantai. Pastikan rumah Anda setidaknya mengacu pada standar minimal tersebut agar rumah terasa nyaman dan tidak panas atau pengap.

Perhatikan juga berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan, khususnya luas ruangan. Lalu, sesuaikan juga ketinggian plafon dengan dengan iklim dan desain ruangan.

Aspek lainnya adalah ornamen ruangan. Plafon tinggi dapat dikombinasikan dengan ornamen berukuran besar, sedangkan ornamen minimalis cocok dengan plafon rendah.     

Selain ketinggian plafon, masih banyak aspek lain yang perlu Anda pertimbangkan untuk menciptakan rumah yang nyaman dan estetik. Temukan informasinya hanya di blog Renov8!

Categories

Related Tags