Ukuran Pondasi Batu Kali yang Ideal untuk Rumah
Agustus 15, 2024

Ukuran pondasi batu kali bukanlah hal yang sepele. Sebab, pondasi akan menanggung bobot bangunan. Jadi, Anda perlu mengetahui cara untuk menentukan ukuran pondasi yang tepat.

Oleh karena itu, di sini kami akan menjelaskan cara lengkap untuk mengukur pondasi batu kali. Informasi ini tentunya akan sangat Anda butuhkan baik saat membangun rumah atau renovasi rumah.

Tanpa perlu berlama-lama, yuk simak informasi lengkapnya!

Cara Mengetahui Ukuran Pondasi Batu Kali

Sebelum menentukan dimensi pondasi batu kali, berikut adalah berbagai aspek yang perlu Anda ketahui:

1. Lebar Pondasi Batu Kali

lebar pondasi batu kali

Lebar pondasi batu kali adalah aspek pertama yang perlu Anda ketahui.

Pahamilah bahwa bagian atas dan bawah memiliki ukuran yang berbeda. Bagian atas memerlukan ukuran 30 cm, sedangkan bagian bawah menyesuaikan dengan kebutuhan Anda (dan rencana bangunan Anda, misal 1 lantai atau 2 lantai).

Semakin tinggi ukuran bagian atas, maka bagian bawah pondasinya juga akan semakin lebar. 

2. Tinggi Pondasi Batu Kali

Setelah lebar, aspek berikutnya adalah tinggi pondasi batu kali. Kisaran tingginya adalah 50-150 cm.

Kalau tanah Anda kurang stabil, maka dianjurkan untuk menambahkan tingginya. Hal yang sama juga berlaku untuk tinggi bangunannya:

  • Rumah satu lantai = pondasi setinggi 50 cm
  • Rumah dua lantai = pondasi setinggi 100 cm atau lebih

3. Ukuran Samping Pondasi Batu Kali

ukuran pondasi batu kali

Selain lebar dan tinggi, perhatikan juga bagian sampingnya. Untuk tahu cara mengukurnya secara lebih detail, Anda bisa kunjungi artikel kami yang membahas tentang cara menghitung volume pondasi rumah.

Hanya saja, cara ini hanya berlaku jika penempatan pondasi berdekatan dengan batu atau area kosong. Pastikan ukurannya berada di kisaran 20 cm dan ditempatkan di atas timbunan pasir.

4. Perpaduan Batu yang Tepat

perpaduan batu kali

Tidak hanya bagian-bagiannya saja yang perlu Anda perhatikan. Komposisi pondasinya pun harus tepat.

Gunakan kombinasi campuran batu kali dengan batu berbentuk trapesium. Selanjutnya, tambah dengan elemen lain seperti pasir, kapur, dan semen PC.

Ada rumus sederhana yang bisa Anda terapkan dalam menentukan komposisi material. Anda bisa mengimplementasikan 10 PSR (Pasir) : 3 KPR (Kapur) : 1 PC (Semen PC). Adapun komposisi ini umumnya diaplikasikan untuk ketinggian maksimal 1,5 meter.

Kalau Anda ragu untuk menghitung komposisi perbandingannya, maka diskusikan dengan tim konstruksi untuk memperoleh perhitungan yang terbaik.  

5. Ketebalan Urugan Pasir

ketebalan urugan pasir

Inilah aspek terakhir yang diperlukan untuk memastikan bahwa ukuran pondasi batu kalinya aman.

Ketebalan urugan pasir harus mengikuti ukuran standar pondasi batu kali. Adapun ketebalannya adalah 10 cm dari bagian tanah yang bawah.  

Jangan sampai ketebalannya kurang atau lebih dari 10 cm, alasannya agar pondasi bisa menopang bobot bangunan dengan optimal.

Baca juga: Pengertian Bekisting, Fungsinya, dan Jenis-Jenisnya

Tahapan Pemasangan Pondasi Batu Kali

Setelah mengetahui ukuran pondasi batu kali, maka tahap selanjutnya adalah proses pemasangan. 

Sebelum mencari pekerja untuk menggarap pondasi, pahamilah bahwa harga yang Anda bayarkan harus mencakup keseluruhan proses.

Hitung dengan cermat dan sesuaikan dengan budget Anda. Jadi, Anda bisa menganggarkan biaya bangun rumah minimalis secara efisien tanpa harus mengosongkan rekening. 

Lantas, apa saja tahapan yang diperlukan untuk membangun pondasi batu kali? Simak penjelasan berikut:

1. Proses Pengolahan Tanah

Sebelum membangun pondasi, Anda perlu mengolah tanahnya terlebih dahulu dengan langkah-langkah berikut:

1. Bongkar Tanah 

Anda perlu membongkar tanah terlebih dahulu untuk memeriksa kondisi tanah. Ini adalah tahap awal yang harus dilakukan.

Tanpa membongkar tanah, Anda tidak akan bisa melakukan tahapan selanjutnya. 

2. Bersihkan Permukaan Tanah 

Setelah dibongkar, tahap selanjutnya adalah pembersihan secara menyeluruh. Anda perlu membersihkan permukaan tanah dari rerumputan, bebatuan, pepohonan, akar, dan lain-lain.

Permukaan tanah harus dalam kondisi bersih agar tidak menghambat proses pemasangan pondasi batu kali. Selain itu, area konstruksi juga akan jadi lebih bersih.

3. Sesuaikan Besar Galian

Ketika permukaan tanah sudah bersih, selanjutnya adalah menyesuaikan ukuran/besar galian dengan desain pondasi.

Saat proses ini selesai, Anda dapat menentukan letak/posisi alat galian di area tanah padat.

Kalau galian melebihi batas ketentuan, Anda perlu memadatkan tanah hingga mencapai level optimal. Dengan begitu, Anda dapat menghindari kondisi tanah gembur dan mewujudkan pondasi yang stabil.

4. Kelola Hasil Galian

Langkah terakhir dalam pengolahan tanah adalah mengelola hasil galian. 

Urugan tanah yang memenuhi standar dapat diangkut ke lokasi yang ditentukan. Sebaliknya, hasil galian yang tidak berguna dapat disingkirkan agar area kerja lebih rapi dan praktis.

Dari berbagai tahpan di atas, pastikan tidak ada proses yang terlewat. Akan lebih baik kalau Anda mengawasi langsung keseluruhan proses untuk memastikan kondisi tanah yang ideal. Dengan begitu, Anda bisa meminimalisasi risiko yang tidak diinginkan di kemudian hari.

2. Proses Pemasangan Pondasi

Setelah selesai mengolah tanah, maka selanjutnya adalah bagian utamanya, yakni proses pemasangan pondasi batu kali. Adapun proses ini terdiri dari:

1. Cek Kualitas Batu Kali 

Selain ukuran pondasi batu kali, perhatikan kualitas batu yang Anda gunakan. Ini adalah aspek yang krusial karena berpengaruh terhadap kualitas, stabilitas, dan kekuatan pondasi.

Batu dengan kualitas di bawah standar biasanya kurang kuat dan berpotensi menimbulkan bahaya. Contohnya adalah batu dengan daya apung berlebihan, yang mana mudah keropos atau pecah.

2. Perhatikan Pelengkap Batu Kali 

Jangan lewatkan komponen pelengkap, karena batu kali tidak bisa digabungkan dengan material lain secara sembarangan.

Anda perlu menyesuaikannya dengan desain atau gambar pondasi yang sudah tersedia.

Umumnya ada ruang berukuran 20 cm yang diisi pasir. Kemudian, ruang ini juga dibasahi dengan air hingga menjadi bagian sela-sela pondasi.

Selanjutnya, lakukan pemadatan agar permukaan lebih rata. Dengan begitu, tanah akan menjadi lebih padat dan mampu mencengkeram dengan optimal.

3. Isi Celah Batu Kali

Celah-celah kosong yang ada di antara batu kali perlu diisi dengan batu yang lebih kecil. Tahapan ini diperlukan untuk meningkatkan kepadatan karena air dan pasir saja tidak cukup.

Seiring berjalannya waktu, penggunaan batu kecil dapat mendukung peningkatan kepadatan. 

4. Pasang Pondasi Batu Kali

Ada satu hal krusial lainnya yang harus Anda perhatikan saat pemasangan pondasi. Pastikan agar batu tidak saling bersentuhan agar tidak mengurangi tingkat kerapatan. Jadi, kepadatannya pun dapat terjaga.

5. Tentukan Kedalaman Angkur

Kedalaman pondasi batu kali tidak bisa ditentukan secara sembarangan. Salah satunya adalah dengan menentukan kedalaman angkur atau jangkar.

Anda memerlukan jangkar berukuran 30 cm yang dicor dengan potongan besi horizontal atau memanjang.

Ukuran yang berbeda diterapkan untuk bagian yang berada di atas tanah. Adapun ukuran minimalnya adalah 75 cm.

Pastikan ukuran yang Anda gunakan tidak kurang atau lebih dari kedua standar di atas agar tidak mengurangi kekuatan anker.

Kesimpulan

Menentukan ukuran pondasi batu kali tidak bisa sembarangan. Ada berbagai aspek yang perlu Anda pertimbangkan dengan matang.

Aspek yang termasuk di dalamnya adalah lebar, tinggi, hingga ketebalan urugan pasir. 

Saat pemasangan pun perlu mengkondisikan tanah terlebih dahulu agar ideal dan siap pakai. Begitu juga saat memasang pondasi, mulai dari kualitas batu kali hingga kedalaman anker perlu diperhatikan dengan baik. 

Selain pondasi, masih ada aspek-aspek lain yang perlu Anda pahami dalam proses pembangunan rumah. Temukan informasi lengkapnya hanya di blog Renov8!

Categories

Related Tags